Banyak contoh permainan tradisional.
Mainan tradisional ini banyak mengandung makna dan manfaat bagi
anak-anak kecil jaman sekarang tapi permainan tradisional sekarang
sudah mulai ditinggalkan seiring dengan perkembangan zaman dan anak
anak lebih suka permainan online dibanding permainan traisional.
berikut ini adalah beberapa contoh permainan tradisional yang
dapat kita jaga supaya tidak hilang.
1.
Permaianan Tradisional Ular Naga Panjang
Permainan yang pertama ada ular naga. Pada zaman dahulu permainan
ini sangat digemari oleh anak-anak umur lima sampai dua belas tahun.
Permainan ini lebih baik dilakukan di lapangan, karena semakin banyak
pemain akan semakin seru. Biasanya permainan ini dilakukan lebih dari
tujuh orang. Cara bermainnya dengan menentukan siapa yang menjadi
penjaga dua orang dan sisanya berjalan melewati penjaga. Untuk
memilih penjaga, harus melakukan hompimpa agar lebih adil.
Setelah ditentukan yang menjadi
penjaga, maka sisa orangnya berbaris dengan tangan ditaruh dipundak
teman depannya, lalu berjalan melingkar melewati penjaga. Sambil
berjalan menyanyikan lagu ular naga panjangnya, hingga selesai. Jika
nyanyian sudah selesai maka penjaga menangkap satu orang dan orang
yang tertangkap harus keluar dari barisan.
2. Permainan Tradisional Engklek
Permainan yang kedua bernama engklek. Permainan ini sampai sekarang masih dilakukan dan seluruh wilayah Indonesia mengenal permainan ini, meskipun disetiap daerah memiliki sebutan lain salah satunya INGKLING. Engklek dimainkan oleh anak laki-laki dan juga perempuan. Bisa dilakukan oleh dua orang saja dan maksimal lima orang, sebab untuk memainkannya harus menunggu giliran dan jika banyak yang bermain maka akan lama menunggunya.
3. Permainan Tradisional Congklak
Awal memainkan permainan ini dengan menentukan siapa yang jalan dulan, lalu jika ada yang menang maka pemain harus mengambil semua biji dari salah satu lubang dan biji tersebut diisi satu persatu ke lubang yang sudah ditentukan, dari kiri atau kanan. Hingga biji habis dan setelah itu ambil lagi semua biji dari tempat terakhir biji diletakkan. Begitu seterusnya hingga siapa yang mendapat biji paling banyak maka ia yang menjadi pemenang.
4. Perminan Tradisional Pletekon
Permainan ke dua belas bernama pletokkan. Ini hanya bisa ditemukan
di daerah karena saat ini sudah jarang yang memainkan pletokkan.
Permainan ini terbuat dari bambu yang kuat agar tidak gampang pecah.
Setelah itu bambu dibagi menjadi dua dan diberi pendorong pada bagian
bambu yang memiliki ruas. Kemudian buat peluru menggunakan kertas
yang dilitikan dan dibuat seperti bola. Kemudian tambahkan daun
pandan agar suaranya menjadi nyaring. Seteah semua bahan tersedia,
pletokan siap digunakan. Untuk cara membuat pletokan yang lebih
lengkap klik disini
No comments:
Post a Comment